Kamis, 24 Oktober 2013

Tentang Album Baru SID "Sunset Di Tanah Anarki" 2

"'Sunset di Tanah Anarki': Perjuangan Manis
Superman Is Dead"
"Album ini seperti obat. Obat kalau kita minum
langsung, banyak yang tidak suka karena pahit.
Beberapa orang mencampurkannya dengan gula
atau madu agar lebih mudah ditelan."
Kalimat di atas adalah penjelasan Jerinx,
penabuh drum Superman Is Dead (SID) saat
peluncuran album 'Sunset di Tanah Anarki'.
Itulah sebabnya album ini disebut sebagai
perjuangan yang manis dari sebuah band punk
Tanah Air bernama SID.
Secara keseluruhan, album yang diproduksi Sony
Music Indonesia itu mengambil tema perihal
mengenai perjuangan dalam arti yang
sebenarnya. Hal itu seperti tergambar dari lirik-
lirik setiap lagu dari 17 lagu dalam album ini.
Namun seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, sejumlah metafora indah hadir di
tiap penggalan kalimat, di tiap baitnya. Dan
sebetulnya, jika dibaca lebih seksama, puisi-puisi
yang menjadi lirik itu sangat penuh cinta.
Dengan cerdas SID, menjadikan lagu-lagu dengan
aransemen yang terdengar manis tadi menjadi
pembuka. Pertama, 'Jadilah Legenda' yang
mengawali perjalanan album kelima bersama
Sony Music Indonesia ini.
Berikutnya, adalah lagu pembuka dari 17 lagu
berjudul 'The Opening (Ketika Senja) yang
mendahulukan suara merdu piano sebelum
dihajar distorsi kasar dan 'amarah' vokal Bobby
Kool di menit-menit akhir.
Lagu-lagu berikutnya hilang sudah kesan 'mellow'
yang sempat melekat pada band yang digawangi
oleh Jerinx, Bobby Kool dan Eka Rock ini. 'Bulan
& Ksatria' dan 'Kita Adalah Belati'
memperdengarkan lagu bertempo cepat dengan
lirik panjang khas SID di masa 1999 - 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar